Kamis, 28 Januari 2010

UPAYA PENINGKATAN MUTU (SWOT)

Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari "kekuatan"/strengths, "kelemahan"/weaknesses, "kesempatan"/opportunities, dan "ancaman"/threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

1. Strength (Kekuatan)
Analisa kekuatan bisnis anda secara mendalam. Apa keunggulan bisnis anda? Aset apa yang dimiliki? Unikkah penawaran bisnis anda dibandingkan kompetitor lainnya?

2. Weakness (Kelemahan)
Apa saja kelemahan bisnis anda? Bagaimana cara mengatasi kelemahan bisnis anda? Apakah anda kekurangan modal? Kurang tenaga ahli? Apakah anda terus menerus mengalami kerugian?

3. Opportunities (Peluang)
Cermati segala peluang atau kesempatan untuk kesuksesan bisnis anda. Apakah ada segmen pasar yang terlewati, pasar yang sama sekali belum tersentuh oleh kompetitor anda? Bagaimana pola perilaku konsumen anda? Adakah kompetitor lemah dengan konsumen yang bisa anda ambil alih?

4. Threats (Ancaman)
Apa saja ancaman terhadap bisnis anda? Kompetisi semakin ketat? Apakah kondisi keuangan bisnis anda cukup memadai untuk mengatasi hambatan yang akan muncul nantinya?

ANALISA SWOT POSYANDU BIDAN
A.Strength ( Kekuatan)
1. Jaringan kerjasama antar bidan sangat baik. (kepala desa dan tokoh masyarakat serta dukungan orang tua balita).
2. Pelaksana dan petugas kegiatan siap melayani masyarakat kapanpun diperlukan.
3. Informasi tentang pentingnya hidup sehat, imunisasi dan pendidikan telah sampai pada masyarakat
4. Tersedianya fasilitas tempat, kendaraan dan akses jalan sudah baik.
5. Dukungan bidan dalam penyediaan obat dan vaksin lancar.

B. Weakness (Kelemahan)
1. Sasaran posyandu tersebar dalam beberapa pedukuhan dengan akses jalan yang sulit .
2. Faktor pendidikan dasar yang rendah sehingga tidak jarang warga masyarakat yang tidak mengerti apa pentingnya imunisasi misalnya.
3. Faktor keyakinan dan adat istiadat kuno yang masih dipegang teguh masyarakat sehingga dapat menghambat program penyuluhan . Misalnya : Banyak anak banyak rejeki.; Jika anaknya di imunisasi malah jadi sakit (panas) sehingga ibu bayi enggan ke posyandu untuk mengikuti program imunisasi.
4. Keadaan social ekonomi masyarakat dengan pendapatan rendah membuat program promosi hidup sehat terhambat.

C. Opportunity (Peluang)
1. Banyak warga dan tokoh masyarakat yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu kepentingan masyarakat.
2. Derasnya arus informasi membantu secara tidak langsung akan tertangkapnya program promosi kesehatan lewat televise dan radio.

D. Treaths (Ancaman / Gangguan)
1. Arus globalisasi juga berdampak buruk bagi masyarakat pedesaan. Dengan semakin bertambahnya pendapatan masyarakat utamanya yang mencari nafkah di luar negeri. Tidak bersedia lapor bila sedang menderita penyakit tertentu. Sehingga bayi dan anak-anak terkadang datanya tak terlacak.
2. Penghasilan rendah mebuat ibu turut mencari nafkah, akibatnya banyak anak balita yang tidak tertib dalam mengikuti posyandu.
A. Strength ( Kekuatan)
1. Jaringan kerjasama antar sector sangat baik. (camat, kepala desa dan tokoh masyarakat serta dukungan orang tua balita).
2. Pelaksana dan petugas kegiatan siap melayani masyarakat kapanpun diperlukan.
3. Informasi tentang pentingnya hidup sehat, imunisasi dan pendidikan telah sampai pada masyarakat
4. Tersedianya fasilitas tempat, kendaraan dan akses jalan sudah baik.
5. Dukungan dana APBD dalam penyediaan obat dan vaksin lancar.
B. Weakness (Kelemahan)
1. Sasaran posyandu tersebar dalam beberapa pedukuhan dengan akses jalan yang sulit .
2. Faktor pendidikan dasar yang rendah sehingga tidak jarang warga masyarakat yang tidak mengerti apa pentingnya imunisasi misalnya.
3. Faktor keyakinan dan adat istiadat kuno yang masih dipegang teguh masyarakat sehingga dapat menghambat program penyuluhan . Misalnya : Banyak anak banyak rejeki.; Jika anaknya di imunisasi malah jadi sakit (panas) sehingga ibu bayi enggan ke posyandu untuk mengikuti program imunisasi.
4. Keadaan social ekonomi masyarakat dengan pendapatan rendah membuat program promosi hidup sehat terhambat.
C. Opportunity (Peluang)
1. Banyak warga dan tokoh masyarakat yang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu kepentingan masyarakat.
2. Derasnya arus informasi membantu secara tidak langsung akan tertangkapnya program promosi kesehatan lewat televisi, internet dan banner.
D. Treaths (Ancaman / Gangguan)
1. Arus globalisasi juga berdampak buruk bagi masyarakat pedesaan. Dengan semakin bertambahnya pendapatan masyarakat utamanya yang mencari nafkah di luar negeri. Tidak bersedia lapor bila sedang menderita penyakit tertentu. Sehingga bayi dan anak-anak terkadang datanya tak terlacak.
2. Penghasilan rendah mebuat ibu turut mencari nafkah, akibatnya banyak anak balita yang tidak tertib dalam mengikuti posyandu.
E. SO strategies: ini merupakan situasi yang menguntungkan. Puskesmas memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented stategy). Dengan menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
F. ST strategies: dalam situasi ini pihak bidan wilayah dan puskesmas menghadapi berbagai ancaman, tetapi masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang. Menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
G. WO strategies: dalam situasi ini puskesmas dasn jaringannya menghadapi peluang pasar yang besar, tetapi juga menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi pada situasi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Dengan menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang.
H. WT strategies: ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, sehingga perusahaan harus menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Dengan menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.